Rabu, 14 November 2012

Pembuatan Larutan NaOH

* Membuat larutan NaOH 50 %
     (Lindi minyak menurut Sorensen)

Larutan baku natriumhidroksida tak dapat dibuat lang-sung dengan menimbang NaOH yang telah dihitung, karena basa itu selalu menarik air dan karbondioksida dari udara. Lebih-lebih karbonat yang terbentuk itu sangat mengganggu penitaran dengan PP.
Oleh karena itu harus dibuat dahulu “lindi minyak menurut Sorensen". Yaitu larutan NaOH 50 %, misalnya 100 gram NaOH padat ditambahkan sedikit demi sedikit Kedalam 100 gram air yang berada dalam piala gelas Pyrex sambil diaduk dengan pengaduk kara. Hati-hati dalam larutan hidroksida sepekat ini, natrium karbonat tak akan larut dan setelah dua tiga hari kotoran terendap. Yang kita gunakan adalah larutan jernih bagian atas, yaitu NaOH yang tidak mengandung karbonat. Karena larutan basa lambat laun akan memakan kaca, lindi minyak harus disimpan dalam botol yang dilapisi parafin dinding dalamnya.

*Membuat Larutan NaOH 0,1 N

Kepekatan lindi minyak adalah lebih kurang 19 N, Untuk menetapkan N NaOH secara kasar dapat ditera dulu berat jenisnya dengan menggunakan Boumemater, untuk melihat kenormalan NaOH dapat dilihat pada table hubungan berat jenis dengan Normalitas. Kemudian kita hitung berapa ml lindi yang diperlukan untuk 1 liter NaOH 0,1 N, dengan menggunakan rumus V1N1 = V2N2. Jumlah ml itu diukur dengan gelas ukur atau ditimbang dengan neraca kasar, dimasuk­un kedalam labu ukur 1 liter dan air suling hingga tanda garis dan larutan NaOH siap untuk ditetapkan kenormalannya ­dengan larutan baku asam oksa­lat, KH-Phtalat dan sebagainya.
Catatan :
a.          Larutan KOH tidak dapat dimurnikan secara diatas, karena kaliumkarbonat agak mudah larut dalam lindi pekat. Oleh karena itu dibuat KOH ± 1 N yang dibubuhi 50 ml bubur kapur. Kemudian campuran itu dibiarkan lagi hingga mengenap dan larutan air jernih diba­gian atas dapat diencerkan semestinya.
b.          Untuk mengencerkan larutan NaOH 0,1 N tadi, tidak boleh digunakan suling biasa, karena air tersebut pada umumnya mengandung terlalu banyak banyak karbondioksida. Untuk memperoleh air air suling harus    dahulu. Atau lebih baik lagi air tersebut dibiarkan beberapa hari dalam suatu botol yang disumbat dengan kapas saja. Dengan cara demi­kian, kadar C02 dalam air suling akan seimbang dengan C02 di udara.

Bilangan Yodium

Bilangan yodium adalah ukuran derajat ketidakjenuhan. Lemak yang tidak jenuh dengan mudah dapat bersatu dengan yodium (dua atom yodium ditambahkan pada setiap ikatan rangkap dalam lemak). Semakin banyak yodium yang digunakan semakin tinggi derajat ketidakjenuhan. Biasanya semakin tinggi titik cair semakin rendah kadar asam lemak tidak jenuh dan demikian pula derajat ketidakjenuhan (bilangan yodium) dari lemak bersangkutan. Asam lemak jenuh biasanya padat dan asam lemak tidak jenuh adalah cair; karenanya semakin tinggi bilangan yodium semakin tidak jenuh dan semakin lunak lemak tersebut.
Karena setiap ikatan kembar dalam asam lemak akan bersatu dengan dua atom yodium maka dapatlah ditentukan setiap kenaikan dalam jumlah ikatan rangkap (kemungkinan ketengikan) yang timbul pada waktu lemak tersebut mulai disimpan.

Pengetahuan mengenai bilangan yodium adalah penting untuk menentukan derajat dan jenis lemak yang akan digunakan dalam ransum. Sesungguhnya bilangan yodium suatu jenis lemak perlu ada dalam batas-batas tertentu. Untuk lemak sapi bilangan yodium harus ada dalam batasan 35 dan 42. Untuk lemak babi bilangan yodiumnya dapat bervariasi antara 52 dan 67.
Perubahan bilangan yodium dapat merupakan hal yang penting. Bila bilangan yodium tersebut lebih tinggi dari normal maka hal tersebut dapat berarti bahwa ada pemalsuan dengan jenis lemak lain yang mempunyai bilangan yodium lebih tinggi. Lemak kuda mempunyai bilangan yodium 69. Minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak ikan (tidak dihidrogenasi) mempunyai bilangan yodium yang lebih tinggi, kerap sekali melebihi 100. Sebaliknya bila bilangan yodium adalah lebih rendah dari normal maka hal itu berarti bahwa lemak telak mengalami perlakuan khusus. Perlakuan tersebut kerap kali berupa penguraian lemak untuk memisahkan asam oleat dari trigliserida. Dengan demikian akan diperoleh lemak yang sangat tinggi kandungan ester-ester palmitat dan stearat.

Bilangan yodium dapat pula diperendah dengan cara menggunakan lemak-lemak yang telah dihidrogenasi. Pada waktu sekarang hidrogenasi minyak ikan yang rendah harganya menjadi terkenal dan minyak-minyak tersebut kerap kali dijual di pasaran bercampur dengan lemak sapi. Bila dipasaran ada lemak sapi atau lemak domba murni yang mempunyai bilangan yodium sangat rendah maka dapat diduga bahwa ada pemalsuan.
Bilangan yodium beberapa jenis lemak yang sering digunakan dalam pakan ternak adalah sebagai berikut : sapi (35-42); domba (32-60); babi (52-67); kuda (65-70); unggas (80); sardencis (148-180); kelapa sawit (8-10); mentega (26-35); jagung (15-127); kacang kedelai (130-138).

Faktor - faktor yang mempengaruhi bilangan yodium :
- Penyimpanan Media
- Teroksidasi atau tidak oleh sinar
- Kandungan asam lemak jenuh dalam minyak
- Suhu ( Tempat / Kondisi penyimpanan minyak )